Senin, 23 Februari 2015

Lebih Nyaman Ini Ternyata (Berusaha ---> Allah yang Menilai)

"Di dunia ini memang tidak ada yang sempurna, namun lakukanlah segala sesuatu dengan sungguh-sungguh. Perkara hasil serahkan semuanya pada Allah, karena Dia tak akan pernah tega melihat hamba-Nya yang telah bekerja keras dengan semua usahanya". 

Kalimat ini ku temukan secara tidak sengaja saat membaca status seorang sahabat di facebook tatkala aku sedang menjalani UAS tempo waktu. Alhamdulillah, disaat-saat ku benar-benar butuhkan penyemangat kala itu, justru Allah memberi ku petunjuk-Nya lewat status sahabat di facebook. Kalimat ini telah menyihirku sekarang, Alhamdulillah. Hanya kepada-Nya ku berdoa agar senantiasa bisa istiqomah dengan sihiran ini.
Sebelum ku temukan sihir ini, aku selalu gemar dengan kata "target". Ya, target. Target bulan ini, target nilai, dan segala sesuatu yang berbau istilah "target". Namun dengan menancapkan kata "target" justru aku merasakan ada beban tersendiri. Entah beban yang berasal dari mana, namun aku merasakan adanya beban berat yang harus aku selesaikan secara sempurna agat terget benar-benar nyata. Memang aku akui, target memang diperlukan, namun kali ini yang aku maksudkan bukan perkara target secara harfiah, namun lebih kepada pengucapan di hati atau istilahnya niat.
Dahulu, hatiku selalu aku komunikasikan:
"targetku sekarang............................"
Namun, setelah ku temukan kalimat sihir diatas, aku jauh lebih nyaman sekarang dalam menjalaninya dan mewujudkannya. Karena aku mencoba untuk mengkomunikasikan hatiku sekarang dengan:
"Aku berusaha dengan sungguh-sungguh untuk hal ini tanpa memasang target ini dan itu, namun aku percaya Allah akan lihat usahaku, biarlah Dia yang akan menilai sendiri, seberapa sungguh-sungguhnya usahaku"
Perasaanku sungguh berbeda antara mengucapkan keduanya. Pada kalimat yang pertama, kurasakan dan telah kubuktikan sendiri, yakni adanya perasaan ambisius. Namun di kalimat ke dua kurasakan adanya kepasrahan diri pada-Nya setelah benar-benar berjuang. Bukti yang aku rasakan adalah di ujian kemarin. Sungguh, aku merasakan banyak kesulitan saat mengerjakan, namun sebelumya aku benar-benar bersungguh-sungguh dalam belajar tanpa menargetkan harus berapa poin yang ku capai karena aku percaya bahwa Allah tak akan menyia-nyiakan usahaku dan tak akan tega akan kerja keras hamba-Nya. 

Ternyata benar, Alhamdulillah aku mendapat hasil akhir di luar bayanganku sebelumya, karena memang dari awal aku pribadi sadar akan latar belakangku, namun Allah benar-benar Penilai yang Sebenar-Benarnya Penilai dan Dia benar-benar menilai dari bagaimana hamba-Nya berusaha dalam berproses.
#Puji syukur tak henti-hentinya ku ucapkan seraya memohon pada-Nya agar senantiasa diingatkan dan diistiqomahkan untuk membiasakan hal ini, karena aku sadar akan perjuanganku yang masih panjang.

Tidak ada komentar: