Tak ada yang dicari dalam kehidupan
yang fana ini selain keberkahan dari Allah SWT. Keadaan lapang maupun sempit
bukan kewenangan kita untuk memilih salah satu diantaranya. Allah lah yang
mempergilirkan keduanya terjadi pada diri setiap hamba-hamba-Nya.
Bukan tentang betapa nikmatnya saat
kelapangan memihak pada diri kita atau bahkan tentang betapa sengsaranya ketika
kesempitan menyapa. Bukan, bukan tentang itu semua. Tentang keberkahan yang
saya maksudkan.
Betul, tentang keberkahan…..
Sebelumnya alangkah baiknya bila kita
mengetahui arti berkah, barokah, keberkahan atau istilah lainnya yang semakna.
Dalam bahasa Arab, barokah bermakna
tetapnya sesuatu, dan bisa juga bermakna bertambah atau berkembangnya sesuatu. Adapun
makna barokah dalam Al Qur’an dan As Sunnah adalah langgengnya kebaikan, kadang
pula bermakna bertambahnya kebaikan dan bahkan bisa bermakna kedua-duanya.
Mari saya ajak sahabat-sahabat
semua untuk menilik tentang keberkahan pada kedua keadaan yang saya sebutkan
sebelumnya, kelapangan dan kesempitan. Keadaan kelapangan identik dengan
banyaknya kenikmatan yang dirasakan, misalnya saja kelapangan dalam hal rezeki,
kesehatan, mencari ilmu dan kelapangan lainnya. Sedangkan kesempitan biasa
ditilik dari keadaan yang dirasa serba tak memihak pada diri kita.
Namun, perlu sahabat ketahui bahwa
dua keadaan tersebut sejatinya pasti akan kita alami dalam kehidupan yang fana
ini. Hanya saja sisi ”keberkahan” yang seringkali kita lupakan saat menjalani
keduanya. Seorang ustadz dalam sebuah kajian MQ FM menerangkan bahwa hanya
keberkahanlah yang seharusnya kita harapkan ketika menjalani fase kelapangan
maupun kesempitan. Kembali mengingat
arti berkah yang berarti bertambahnya kebaikan. Sehingga dalam hal ini
diharapkan saat menjalani dua fase tersebut, baik ketika lapang maupun sempit,
kebaikan pada diri ini justru semakin meningkat. Dua keadaan ini (kelapangan
maupun kesempitan) sejatinya sama baiknya bagi yang memiliki keimanan.
Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu’anhu dia
berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
عجبًا
لأمرِ المؤمنِ . إن أمرَه كلَّه خيرٌ . وليس ذاك لأحدٍ إلا للمؤمنِ . إن أصابته
سراءُ شكرَ . فكان خيرًا له . وإن أصابته ضراءُ صبر . فكان خيرًا له
“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua
keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang
mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah
kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu
adalah kebaikan baginya”
Masih perlukah kita mengharapkan yang
lainnya selain hanya keberkahan dari Allah?????
Mari saya ajak sahabat kembali
mengingat tentang betapa hanya keberkahan lah yang senantiasa kita harapkan
limpahan-Nya dari Sang Pemilik Jagat Raya dan Penggenggam skenario kehidupan.
Saat kita makan, insyaallah pasti tak ada yang terlupa untuk selalu membaca doa
ini:
الَّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا
رَزَقْتَـنَا، وَقِنَا عَذَابَ الـنَّارِ
Allahumma baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar
Yang artinya: Dengan nama Allah yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami
dan peliharalah kami dari siksa api neraka."
Mari
saya ingatkan kembali,berhubung beberapa waktu lagi kita akan menjumpai bulan
yang penuh kerakhmatan, bulan Ramadhan. Pasti sahabat tak akan asing dengan doa
ini:
Allohumma Baariklanaa Fiirojaba Wasya’baana Waballighnaa Romadloona
Yang artinya: Ya Allah, berkahilah
kami di bulan Rojab dan Sya'ban Dan temukanlah kami dengan bulan Romadlon
Atau doa yang satu ini pasti sahabat
semua tak akan asing mendengarnya kala terdapat momen indah nan bahagia:
بَارَكَ
اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ
Yang artinya: “Semoga Allah memberkahimu di
waktu bahagia dan memberkahimu di waktu susah, serta semoga Allah mempersatukan
kalian berdua dalam kebaikan”. (HR. Abu Dawud no. 2130).
Masyaallah, betapa hanya keberkahan yang sejatinya kita harapkan
semata dari Allah SWT. Keberkahan yang berarti hanya mengharap ridho Allah,
baik saat menghadapi kelapangan maupun kesempitan.
…………………………………………………………………………………………………..
Untuk doa yang saya tulis diakhir….
Bismillahirrahmanirrahim, doakan
saya ya sahabat untuk kembali bersemangat memperbaiki dan memantaskan diri
untuk menjemput janji Allah ini:
“Perempuan-perempuan
yang keji adalah untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk
perempuan-perempuan yang keji pula. Sedangkan perempuan-perempuan yang baik
adalah untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan
yang baik pula mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh
ampunan dan rezeki yang mulia yakni surga.” (QS. An Nur:
26)
Berharap
Allah menjadikan diri ini wanita yang baik, karena ingin sekali
dipertemukan dengan laki-laki yang baik, yang dengannya, kami sama-sama
saling mendukung perjuangan untuk bertemu kembali di Jannah-Nya bersama
anak keturunan kami kelak. yang tak hanya mengharapkan bisa sehidup semati dengannya, namun sehidup sesurga, insyaallah.