Senin, 10 April 2017

Bekal Ilmu



Syukur Alhamdulillah Allah memberi kesempatan pada diri ini mendengar kajian tentang nikah yang disampaikan oleh DR. Syafiq Reza Basalamah, MA dari sebuah frekuensi radio dakwah syari’ah lokal yang berslogan “Dengan Syari’ah Hidup Menjadi Indah” 101,4 F.
Bismillahirrahmanirrahim……. 



Inilah poin-poin yang tak ingin terlupakan, oleh karenanya menyempatkan diri tuliskan ini sebelum mencoba kambali bangkit menyelesaikan tugas akhir. 

1.    Tujuan dari pernikahan

Ringkasnya yakni jangan sampai memiliki tujuan hanya sebatas untuk menuruti nafsu semata. Namun ada beberapa hal yang jauh lebih penting dari itu semua yakni:
a.      Memperbanyak umat Nabi Muhammad SAW
b.      Menyempurnakan keimanan, atau separuh agama
c.       Menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan

2.    Memilih pasangan

Bagi seorang laki-laki dapat memilih calon pasangan dari 4 hal yakni kecantikan, kedudukan, harta dan yang paling baik yakni dari agamanya.
Bagi seorang perempuan pun juga demikian.
Tiga hal selain agama akan luntur dimakan waktu, namun agama tidak dan Allah telah menjamin jika memilih karena hal ini maka akan beruntung.  

3.    Walimahan

Tentang hal ini sebisa mungkin untuk menghindari praktek-praktek yang tidak sesuai syari’at. Mengawali suatu kebaikan dengan keburukan, tak akan mungkin akan bisa terlaksana. Praktek walimahan yang berkembang di masyarakat sering tidak sesuai dengan tuntunan misalnya, dengan mengundang penyanyi yang minim dalam berpakaian, bercampur baur antara laki-laki dan perempuan, seringkali justru mengundang orang-orang kaya (yang sudah terbiasa makan makanan yang enak) bukan malah orang-orang miskin (dalam hal ini ustadz memberikan saran misalnya ingin mengundang keduanya maka lebih baik, karena pelaksanaan walimahan dapat dilaksanakan lebih dari 1 hari), membuat undangan (yang harganya mahal) yang ujung-ujungnya hanya berakhir di tempat sampah (dalam hal ini ustadz juga memberikan solusi misalnya saja membuat undangan dengan buku saku dzikir pagi dan petang atau kalender hijriah yang didalamnya dituliskan serta undangan walimahan. Hal ini dinilai jauh lebih besar kebermanfaatannya) dan contoh praktek-praktek walimahan lainnya. Maka perlunya mencari llmu sebelum menjalani.

4.    Prinsip-prinsip dalam pernikahan

Ringkasnya pula yakni bahwa pernikahan yang dibangun tanpa ilmu terkadang akan mengalami porak poranda kala badai rumah tangga sedang melanda. Oleh karenanya penting memahami prinsip dari sebuah pernikahan yang mengharapkan ridho Allah semata agar Allah ridho kepada pernikahan ini untuk bisa terajut kembali di Jannah-Nya nanti. Prinsip-prinsipnya yakni:
a.   Saling membutuhkan
b.   Saling berterima kasih 
c.   Saling melihat pada kelebihan bukan pada kekurangan pasangan
d.   Saling memaafkan
e.   Saling menutupi kekurangan
Pada poin ini bisa diambil beberapa contoh yakni: (khusus bagi para istri) untuk tidak curhat permasalahan rumah tangga kepada orangtua, namun bila memang memerlukan untuk curhat maka curhatlah pada orang yang berilmu, misalnya ustadz dll. Hal ini dikarenakan bila seorang istri (anak) menceritakan permasalahan rumah tangga pada orangtuanya maka pasti akan menghasilkan hasil yang bukan solusi, terkadang justru hanya semakin memperkeruh permasalahan. Hal ini disebabkan orangtua pasti akan mengedepankan perasaan mereka sebagai orangtua yang begitu mencintai putra-putrinya dibandingkan dengan mengedepankan logika mereka. 

Hal ini wajar karena, orangtua memiliki sifat sangat menyayangi buah hatinya. Namun perlu para istri (anak) ingat bahwa ketika akad telah terucap maka saat itu juga surge/neraka mereka terletak pada suaminya. Maka selesaikan permasalahan ini dengan suami atau jika memang membutuhkan saran maka datangi orang-orang yang berilmu. Sekali lagi karena jika curhat ke orangtua, terkadang justru memperkeruh suasana. Selain itu pula perlu diingat bahwa janganlah membuat mereka terbebani dengan permasalahan diri ini di masa-masa tuanya, kasihan. Beliau-beliau telah lama lakukan ini ketika anaknya belum dipersunting orang. Biarkan mereka beristirahat dari permasalahan pada masa tuanya. 

f.        Saling tarik-ulur

Logikanya yakni jika seutas tali sama-sama ditarik dari masing-masing ujungnya maka tali ini akan putus. Namun jika disaat salah satu ujung menarik, maka salah satu mengulur. Sehingga tali ini akan tetap kokoh. 

g.      Saling mengingatkan dalam kebaikan.


Demikian ringkasan isi kajian dari beliau. Meski belum terjabarkan dengan gamblang karena keterbatasan waktu, semoga bisa sebagai pengingat bagi diri ini khususnya.


 --------------------------------------------------------------------------------------------



#sehidup sesurga

Tidak ada komentar: