Senin, 16 Oktober 2017

Shift Malam Edisi Pertama

Alhamdulillahirabbil 'alamiin, segala nikmat datangnya hanya dari Allah semata. Hari ini kota Beriman sedang diguyur hujan hampir seharian. Qadarullah, sampai dituliskannya tulisan ini, hujan masih senantiasa menemani.

Allahumma shoyyiban nafii'an....
Doa ini yang sekiranya pantas untuk senantiasa terucap tatkala Allah menurunkan nikmat hujan.

Hari ini merupakan edisi pertama ku menjalani shift malam. Menjadi yang pertama kalinya karena saat menjalani stase ketika masih kuliah dulu hanya bisa merasakan sensasi shift pagi di RS Dr. Moewardi Surakarta.

Alhamdulillah hampir sebulan ini dan untuk 23 bulan kedepan, insyaallah, Allah mengizinkan diri ini merasakan nikmat untuk menolong sesama pada 3 sensasi jaga, shift malam, pagi dan siang.

Maka nikmat Tuhan Mu yang manakah tang engkau dustakan???
Perlunya diri ini untuk senantiasa bersyukur atas curahan nikmat yang Allah berikan, nikmat iman, Islam, nikmat sehat, sempat, dan berbagai nikmat lainnya.

Alhammdulillah, atas izin Allah, aku bergabung dengan salah satu rumah sakit di Kebumen bagian selatan, sekitar 1 jam perjalanan jika ditempuh melewati Gombong, sekitar 45 menit jika menempuh jalan tembusan Pasar Karanganyar dan 30 menit jika ditempuh melalui Adimulyo.

Ketiga jalur ini memiliki keunikan masing-masing. Sejauh ini jalan yang mulai sering dilewati yakni jalur Adimulyo. Ini jika berangkat dan pulang masih ada cahaya matahari. Jika pulang malam karena jaga siang maka jalur yang sejauh ini ditempuh yakni lewat Gombong. Jauh memang, tapi relatif ramai lalu lalang kendaraan (notes, jika jaga malam istilah kata mah ngalahi berangkat rada sorean, biar berani lewat Adimulyo). Berbeda jika saat jaga siang ada kawan yang searah (*sama-sama lewat adimulyo) maka, kegelapan malam justru kami susuri bersama.

Hari ini menjadi jaga malam edisi perdana, perdana baik pribadi dan perdana bagi laboratorium rumah sakit ini (karena keterbatasan tenaga laboratorium, sebelumnya jam jaga hanya terbagi dalam dua shift).

Alhamdulillah, ditemani hujan yang lebat, kutelusuri setiap jalan yang mengantar pada rumah sakit ini.

Setiap jalan yang dilewati banyak sekali pelajaran berharga yang Allah kirimkan agar bisa diambil pelajarannya.

Bismillah, lillahita'ala.
Belajar menjadi salah satu orang yang berguna bagi sesama dengan keterbatasan ilmu profesi yang dipunya. Berharap dengan ini menjadi salah satu jalan mendapat ridho dan kasih sayangnya, sehingga Allah bisa memasukkan diri ini kedalam surga-Nya.

Aamiin Yaa Rabb.

#ditemani hujan deras
#jaga malam with Mbak KD

Sabtu, 14 Oktober 2017

Kado Milad 2018

Kabar gembira baru saja kuperoleh tadi pagi dari salah satu sahabat terdekat ketika SMA. Yaaa betul, dari salah satu keluarga 4 CM. Kabar yang begitu menggembirakan, insyaallah.

Kabar yang insyaallah nantinya menjadi kado milad ku di tahun 2018.

Tahukah, mengapa menjadi kado milad yang begitu membahagiakan???

Allah SWT berfirman:

وَمِنْ اٰيٰتِهٖۤ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْۤا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً   ؕ  اِنَّ فِيْ ذٰ لِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
"(Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri) Siti Hawa tercipta dari tulang rusuk Nabi Adam sedangkan manusia yang lainnya tercipta dari air mani laki-laki dan perempuan (supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya) supaya kalian merasa betah dengannya (dan dijadikan-Nya di antara kamu sekalian) semuanya (rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu) hal yang telah disebutkan itu (benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir) yakni yang memikirkan tentang ciptaan Allah swt."
(QS. Ar-Rum: Ayat 21).

Allah SWT berfirman:

وَاللّٰهُ جَعَلَ لَـكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا وَّ جَعَلَ لَـكُمْ مِّنْ اَزْوَاجِكُمْ بَنِيْنَ وَحَفَدَةً وَّرَزَقَكُمْ مِّنَ  الطَّيِّبٰتِ  ؕ  اَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُوْنَ وَبِنِعْمَتِ اللّٰهِ هُمْ يَكْفُرُوْنَ
"(Allah menjadikan bagi kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri) maka Allah menciptakan Siti Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam dan semua manusia lainnya dari mani kaum laki-laki dan wanita (dan menjadikan bagi kalian dari istri-istri kalian itu, anak-anak dan cucu-cucu) keturunan dari anak-anaknya (dan memberi kalian rezeki dari yang baik-baik) berupa berbagai macam buah-buahan, biji-bijian dan hewan-hewan ternak (maka mengapa kepada yang batil) kepada berhala (mereka beriman dan mengapa mereka ingkar terhadap nikmat Allah) dengan menyekutukan-Nya."
(QS. An-Nahl: Ayat 72).

Juga pada 2 ayat lain yakni QS An-Nisa ayat 1 dan QS An-Nuur ayat 32.

Pasti pembaca yang insyaallah dirakhmati Allah sudah tahu apa yang saya maksudkan sebagai kado milad yang begitu membahagiakan.

Alhamdulillahi Rabbil 'alamiin, sahabatku akan menggenapkan separuh agamanya pada 6 Januari 2018 mendatang dengan seorang ikhwan yang dikenalnya sebagai sesama keluarga perhimak UI. Beliau merupakan keluarga perhimak UI angkatan 2011 dan merupakan alumnus teknik sipil UI juga ternyata alumni Smansa.

Beliau sudah secara resmi mengkhitbah sahabatku pada 8 Oktober 2017 lalu.
Masyaallah...
Masyaallah...
Masyaallah...

Kabar yang begitu membahagiakan dan mengharukan karena akhirnya engkau menemukan pelabuhan tempatmu bersinggah, kawan. Insyaallah ini yang terbaik yang Allah pilihkan untukmu.

Jagalah hati kalian berdua sampai betul-betul telah halal dimata Allah. Aku doakan kalian dan keluarga mendapat bimbingan, petunjuk dan ridho Allah untuk ibadah ini.
Barakallahu fiik..

Insyaallah aku agendakan untuk permintaan mu diacara akad dan walimahan kalian nanti.

#jodoh mu sudah datang
#jodohku masih disimpan 😊
#dari kita berempat, ternyata Allah pilih kamu yg jadi pendahulu untuk ibadah nikah
#suka ketawa sendiri kalau lagi ngumpul, kalian selalu bilang kayaknya yang bakal nikah duluan itu Heni , hehe
#jodohnya sama-sama Smansa, begitukah dengan jodohku nanti???
#waallahu alam bishowab

Berbicara tentang Smansa, ternyata sekolah ini menjadi salah satu tempat menemukan jodoh. Bisa dengan seangkatan, adik tingkat atau bahkan kakak tingkat.
Masyaallah...
Masyaallah...


Sabtu, 30 September 2017

Lamaran Windi vs Winda

Winda dan Windi keduanya adalah saudara kembar identik yang terjeda waktu kelahiran sekitar 5 menit. Konon katanya, siapa yang lahir duluan dialah yang jadi kakaknya. Alhasil karena Winda lahir dulu 5 menit sebelum Windi, Windalah yang ternobatkan menjadi kakak. Si kembar ini sama-sama teman dekatku meski tak sedekat hubunganku dengan Windi karena program studi yang kami tempuh berbeda, sehingga intens pertemuan dengannya tak sebanyak dengan adiknya.

Berbicara mengenai lamaran yang menjadi judul dari tulisan ini yakni Allah memberikan skenario lamaran yang berbeda bagi sepasang kembar ini. Yang pasti diyakini merupakan skenario lamaran yang paling baik bagi keduanya menurut Allah SWT.

Meskipun wisuda masih 23 hari lagi, banyak dari calon wisudawan/wati sudah memulai langkahnya untuk memasukkan lamaran kerja ke berbagai instansi, termasuk si kembar Winda dan Windi.

Qadarullah, sejauh ini lamaran kerja yang diajukan ternyata berpihak pada si kakak, Winda. Atas izin-Nya kini Winda mencari maisyah di salah satu perusahaan farmasi di Karawang. Alhamdulillah sesuai dengan pendidikan yang dia tempuh.

Bagaimana dengan adiknya, Windi?

Masyaallah, Allah juga memberikan "lamaran" seperti yang diterima kakaknya, namun bukan lamaran kerja melainkan lamaran dari seorang ikhwan di daerahnya sana, Tasikmalaya.

Masyaallah...
Masyaallah...

"Ketika mbakku berhasil lamaran kerjanya, aku malah yang duluan dapet lamaran seseorang. Padahal aku lagi pengennya lamaran kerja Hen", kata Windi.

Barakallahu fiik kawan.
Ingatkah akan firman-Nya, "apa yang menurutmu baik, belum tentu baik menurut Allah. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui".

Lalu bagaimana dengan kisah lanjutan dari lamaran seorang ikhwan Tasikmalaya itu?
*tunggu di tulisan selanjutnya, dengan judul yang berbeda ya...


#Edisi inspirasi tulisan berdasarkan perjalanan non stop 12 jam Kebumen + muter2 kampus-Pasar Kliwon (kos Windi) + Gentan Sukoharjo
#Edisi kangen2 nan sembari berbagi kisah
#Jum'at barakah

*Edisi penulisan sembari duduk lesehan di lantai karena semua kursi penuh sambil nunggu antrian tiket prameks
*Sabtu yang juga barakah, insyaallah



Jumat, 29 September 2017

Doa Ali bin Abi Thalib Saat Jatuh Cinta Dengan Fatimmah

Yaa Allah Yaa Rabb
Kau tahu hati ini terikat suka akan indahnya seorang insan ciptaan-Mu
Tapi aku takut cinta yang belum waktunya ini menjadi penghalangku mencium surga-Mu

Berikan aku kekuatan menjaga cinta ini sampai tiba waktunya
Andaikan Engkau pun mempertemukanku dengannya kelak, berikan aku kekuatan melupakannya sejenak
Bukan karena aku tak mencintainya
Justru karena aku sangat mencintainya

Pernikahan

Pernikahan adalah...

Suatu tantangan yang harus dihadapi
Suatu perjuangan yang harus dimenangkan
Suatu kesusahan yang harus digali
Suatu tragedi yang harus dialami

Suatu kegembiraan yang harus disebarkan
Suatu cinta yang harus dinikmati
Suatu tugas yang harus dilaksanakan
Suatu resiko yang harus diambil

Suatu anugerah yang harus dipergunakan
Suatu impian yang harus diwujudkan
Suatu perjalanan yang harus diselesaikan
Suatu janji yang harus ditepati 

Suatu keindahan yang harus dikagumi
Suatu persoalan yang harus dipecahkan
Suatu kesulitan yang harus dikalahkan
Suatu rakhmat yang harus disyukuri dan dipelihara

Baarakallahulakuma wabaaraka'alaikuma wajama'abainakuma fiikhoir


#Ditulis ulang berdasarkan pembatas buku Kado Pernikahan Untuk Istriku karya Mohammad Fauzil Adhim milik Ibu Anita Indrasari (dosen sekaligus mentor). 
#Sepertinya tulisan dan buku ini adalah kado pernikahan dari sahabat beliau.

Rabu, 13 September 2017

Kau Yang Ditakdirkan Untukku

Pembaca masih ingat dengan tulisan saya yang menceriterakan bahwa ketika kecil saya memiliki kesenangan mendendangkan lagu Indonesia Raya  alias suka nangis, sehingga saat saya nangis, tetangga selalu memberi keterangan bahwa saya sedang menyanyikan lagu kebangsaan.

Ya, ketika itu memang hampir setiap hari saya selalu nangis. Ada saja penyebababnya.

Namun, seiring dengan pertambaham usia, tentu saya sudah tak seperti dulu lagi. Sekarang hampir bisa dihitung berapa kali saya menangis. Tentu dengan sebab-sebab tertentu yang hati dan jiwa saya sudah tak mampu menahan rasa yang sedang menyelimuti, sehingga air mata pun tak mampu terbendung karena penuhnya beban di dada.

Teringat ketika 3 tahun kuliah, hanya beberapa kali saja saya menangis.

Tahun pertama:
Ketika masa-masa transisi antara menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan yang diharapkan. Begitu sesak nya hati ini karena belum menemukan cahaya. Rasanya seperti berjalan di terowongan yang panjang nan gelap. Alhamdulillah, Allah menuntunku kepada cahaya-Nya. Cahaya diatas cahaya. Allah pula yang mengirimkan pelukan seorang teman, salah satunya pelukan hangat sahabatku Windi.

Tahun kedua:
Aku kembali menangis di pelukan Windi karena perilaku seorang teman. Tak perlu saya rincikan lebih lanjut, mengapa baru kali ini saya benar-benar tak mampu membendung air mata, padahal sebelum ini saya kerap bertemu dengan banyak pribadi, terutama ketika di bangku sekolah dulu. Namun, alhamdulillah, Allah menuntun saya kembali. Bahkan akhirnya atas kejadian ini saya semakin belajar bahwa masing-masing individu memiliki keunikan watak masing-masing.

Bahkan ini pula terjadi pada keluarga inti, yang sama-sama satu rahim saja memiliki keunikan watak. Alhamdulillah 'alaa kullihal, Allah memberikan pelajaran kepada saya untuk semakin menjadi pribadi yang bisa melihat Maha Kuasa Nya Allah yang telah menciptakan manusia dengan segala kelengkapan nya. Sehingga semakin yakin bahwa Allah lah Sang Maha membolak balikkan hati. Dan kini alhamdulillah, meski begitu, jalinan pertemanan kami tetap baik. Dan kini ia mulai menemukan jalan hijrahnya. Tak ayal, kami sering kali mengikuti beberapa kajian bersama, alhamdulillah.

Tahun ketiga:
Ketika itu, akan berlangsung sebuah kegiatan di forum mahasiswa muslim di kampus, dan atas izin Allah saya termasuk salah satu panitia acara. Namun qadarullah, saya dikirimi foto ibu saya yang sedang duduk termenung diatas kursi rodanya dari kakak ipar, dengan pesan singkat "Te, uti kangen karo kowe". Kala itu ibu baru beberapa hari pasca dirawat hampir 1 bulan di 2 rumah sakit dan qadarullah sempat masuk ICU beberapa hari. Bagaimana bisa saya menahan untuk tak menangis karena saya belum bisa melakukan banyak hal ketika ibu sakit. Tak kuat menahan rasa, qadarullah setelah mendapat pelukam kembali dari Windi, aku diantar langsung ke stasiun untuk pulang ke rumah. Dan Windi dkk lah yang membantu tugasku di kepanitiaan acara.

Tahun ketiga ini, tangisku tak hanya sekali terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya.

Yaa, judul yang disematkan diatas menjadi pengingat tangis ku yang ki ketiga ditahun ketiga ini. Tangisku yang kedua terjadi ketika Allah menguji hati dengan seseorang. Tangis yang kembali mendapat pelukan kedamaian dari Windi serta ketenteraman jiwa karena Allah menuntun langkah kaki ini ke Masjid Nurul Huda. Alhamdulillah, hati sudah merasa sedikit damai. Namun, qadarullah Allah kembali menguji dengan hal yang sama kembali.

Awalnya mencoba untuk kuat, tapi ternyata benteng pertahananku kembali runtuh. Tangisku pecah ketika mengikuti suatu kajian bersama Ust Hanan Attaki di UNS. Ya, qadarullah, kembali hati dipenuhi sesak. Entah, mengapa begitu sesak. Rasanya baru pertama kali tangisku berlanjut ke part-2 dengan penyebab yang sama. Qadarullah, tangisku pecah saat mendengar tausiyah Ustadz. Sampai akhir acara air mata tak mampu saya bendung, karena malu saya tutup sebagian muka ini dengan masker, berharap tak ada yg melihat mata sembab yang air mata didalamnya terus saja membanjir.

Sampai lagi-lagi takdir Allah kembali berskenario. Di tengah-tengah penutupan acara, seorang akhwat meminta pada pengisi acara penutupan untuk menyanyikan lagu yang menjadi judul cerita ini. Beliau terlihat begitu bahagia karena sebentar lagi akan menggenapkan separuh agamanya. Kembali, air mata yang sedikit mulai bisa terbendung kembali hancur pertahanannya. Tangisku kembali pecah, teringat akan skenario tarik ulur yang Allah kirimkan. Tak kuat menahan itu, kurengkuh tangan seorang teman yang saya ajak mengikuti kajian ini. Kini kudapatkan sedikit ketenangan bukan dari pelukan Windi karena dia tak bisa hadir di kajian ini, melainkan genggaman tangan Denis. Tangisku kembali kubawa hingga Masjid Nurul Huda. Sembari bermunajat di waktu dhuhur, alhamdulillah saya temukan kembali ketenangan jiwa.

Allah kuatkan saya dengan skenario-Nya. Hingga qadarullah takdir tarik ulur ini kembali terjadi,  saya sudah jauh lebih kuat mengokohkan benteng air mata ini.

Semakin yakin bahwa rencana Allah itu yang terbaik, Allah's plan is perfect.
"But perhaps you hate a thing and it is good for you. And perhaps you love a thing and it is bad for you. And Allah knows, while you not know". 

Senin, 21 Agustus 2017

Sebuah Kesempatan


SAMBUTAN PERWAKILAN MAHASISWA DALAM ACARA
SILATURAHIM D3 ANALIS KESEHATAN UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA


Bismillahirrahmanirrahim….
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

..............Pembukaan bahasa arab..............

Yang terhormat Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi, atau yang mewakilinya
Yang saya hormati Ketua Program Studi D3 Analis Kesehatan Universitas Setia Budi
Yang saya hormati Bapak Ibu Dosen dan Karyawan serta teman-teman yang saya banggakan.

Pertama dan yang paling utama, marilah kita panjatkan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul bersama dalam acara “Silaturahim D3 Analis Kesehatan Universitas Setia Budi” yang insyaallah kita harapkan berkah dan ridho Allah dari awal hingga purnanya acara ini. Tak lupa, sholawat serta salam kita haturkan kepada suri tauladan kita Nabiullah Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan kepada zaman yang terang benderang dan yang kita nantikan syafa’atnya kelak di yaumil akhir.

Perkenankanlah saya Diah Anggraheni Setianingsih, dengan izin Allah mendapat amanah selaku perwakilan mahasiswa untuk menyampaikan sepatah dua patah kata pada kesempatan hari ini.

Bapak, Ibu serta teman-teman yang saya muliakan.
Kepakan sayap nan indah serta keelokan kupu-kupu yang terbang diantara pesona taman bunga, tidak lepas dari sebuah kata yakni perjuangan. Sebuah proses perjuangan metamofosis yang diawali dari sebuah telur-ulat-kepompong dan akhirnya menjadi seekor kupu-kupu indah yang terbang untuk mengambil saripati bunga serta menebar manfaat dengan membantu proses penyerbukan. Sama namun tak serupa, metamorfosis ini pulalah yang kami alami selama hampir 3 tahun merajut mimpi dan asa dengan bergabung di D3 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi.

Tepat pada 3 September 2014 kami memulai fase-fase metamorfosis kami. Kami bagaikan telur-telur yang datang dari berbagai penjuru bumi pertiwi, dari Sabang sampai Merauke, memulai langkah-langkah perjuangan kami dalam bermetamorfosis. Telur-telur yang akhirnya lambat laun berubah menjadi ulat, kemudian menjadi kepompong. Pada fase inilah peran Bapak Ibu tidak ternilai harganya bagi kami. Bagaikan ulat yang membutuhkan banyak dedaunan sebagai bahan pangan serta bagaikan kepompong yang memerlukan banyak kesabaran serta keyakinan dalam menanti fase berikutnya, kamipun tak ubahnya sama seperti seekor ulat. Kami memerlukan berbagai macam ilmu serta keterampilan sebagai bahan pangan kami dalam mendukung masa depan kami nanti. Dengan penuh kesabaran dan keilkhasan, Bapak Ibu selalu mendampingi kami, bahkan disaat-saat keterpurukan kami, Bapak Ibu senantiasa memberikan dukungan serta doa kepada kami untuk selalu yakin bahwa dengan pertolongan Allah dan tekad yang kuat kami mampu untuk melanjutkan fase metamorfosis kami. Meskipun banyak kenakalan yang kami lakukan, keluh kesah yang selalu kami ajukan, namun Bapak Ibu tetap setia mendampingi fase perjuangan kami. Sampai pada saat ini, kami lah kepompong-kepompong yang masih memerlukan dukungan serta doa dari Bapak Ibu. Masih ada beberapa fase yang harus kami lewati sebelum akhirnya kami akan menjadi kupu-kupu indah insyaallah pada bulan Oktober nanti. Kupu-kupu yang siap terbang untuk mengambil estafet kepemimpinan serta menebar manfaat bagi sesama dengan bekal ilmu yang telah kami peroleh.

Bapak, Ibu yang saya hormati.
Tiada kata yang patut kami haturkan kecuali rasa hormat serta terima kasih yang tak terkira atas dedikasi Bapak Ibu dalam mendidik kami. Hanya Allah SWT yang mampu membalas kebaikan Bapak dan Ibu. Kami doakan dedikasi Bapak Ibu dapat menjadi amal jariyah yang pahalanya selalu dapat tertuai meski kelak tak ada di dunia ini. Serta, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan yang kami lakukan kepada Bapak Ibu selama kami menjalani fase-fase metamorfosis kami hampir 3 tahun ini. Doakan kami nantinya menjadi manusia-manusia yang menggunakan dengan bijak ilmu yang telah Bapak Ibu berikan, sebagai perwujudan bakti kami kepada Bapak Ibu yang telah menjadi perantara Allah dalam mempelajari ilmu-Nya. Sehingga manfaat dapat tersemai pada segala sisi kehidupan, khususnya pada bidang kesehatan.

Diawali dengan diadakannya acara ini, semoga ikatan silaturahim tetap terjalin diantara Bapak, Ibu serta kami, meski nantinya sisi-sisi ruang dan waktu lah yang memisahkan fisik kita, namun insyaallah tidak dengan jiwa kita.

Demikianlah, sepatah dua patah kata yang dapat saya sampaikan pada kesempatan hari ini. Kebaikan datang nya dari Allah SWT dan kesalahan murni datangnya dari diri saya pribadi, saya mohon kesediaan Bapak Ibu serta teman-teman untuk memberikan maaf atas kesalahan tindakan maupun ucapan saya dalam sambutan ini.

Sekian.
Akhirul kalam, Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

...................................................................................................................................................

Inilah ikhtiar pembuatan naskah sambutan yang coba aku buat untuk acara besok pagi. Mudah-mudahan Allah menuntunku dalam bertindak dan berucap, sehingga hanya kata-kata dan sikap yang bermanfaat yang kelak akan terpancar dari diri yang dipenuhi dengan dosa ini. Bismillah, Lillahita'ala. Hanya ridho-Mu lah yang senantiasa diri ini harapkan.

Jumat, 05 Mei 2017

Nun Ha, Alif Qaf Mim, Alif Alif

Dalam sebuah hadits yang shahih, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ دعته امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan ‘Arsy Allah Ta’ala dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan Allah Ta’ala. Yaitu:
1. Pemimpin yang adil
2. Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah Ta’ala
3. Seorang yang hatinya senantiasa bergantung di masjid
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah Ta’ala. Mereka berkumpul karena Allah dan mereka pun berpisah juga karena Allah Ta’ala.
5. Seorang yang diajak wanita untuk berbuat yang tidak baik, dimana wanita tersebut memiliki kedudukan dan kecantikan, namun ia mampu mengucapkan, “Sungguh aku takut kepada Allah”.
6. Seorang yang bersedekah dan dia sembunyikan sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
7. Seorang yang mengingat Allah dalam keadaan sendirian sehingga kedua matanya meneteskan air mata.


Suatu kenikmatan yang luar biasa, Allah SWT mengizinkan diri yang dipenuhi dosa ini mengenal ketiganya belum lama ini (Nun Ha, Alif Qaf Mim, Alif Alif. Ketiganya menjadi perantara diri ini untuk sedikit demi sedikit menemukan jawaban atas pertanyaan "Apa itu Islam?"

Allah Ta’ala berfirman:
{مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ}

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi (dunia dan akhirat)” (QS al-A’raaf:178).

Dalam ayat lain, Dia Ta’ala juga berfirman:

{مَن يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا}

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya” (QS al-Kahf:17).

Tautkan hati ini kepada ketiganya Yaa Rabb atau kepada perantara-Mu yang lainnya, yang dengan nya hamba-Mu ini mengenal agama yang lurus, dinul Islam. 

Selasa, 11 April 2017

Tiba-Tiba



Tak ada yang dirasakan kecuali perasaan kaget yang timbul secara tiba-tiba. 

Bagaimana tidak??? 

Tahu-tahu siang ini ada yang mengetuk pintu kamar kost sembari mengucapkan salam. Setelah kubuka, masyaallah……

Bapak datang ke Solo. Tak ada kabar apapun sebelumnya, tahu-tahu udah nongol aja. Dan yang paling penting adalah ada buah tangan yang dibawa, hehe. Alhamdulillah punya kawan untuk nglembur part 2, insyaallah. 

Ternyata beliau punya hajat ke Solo karena mau menjenguk kakak perempuan beliau di Mojogedang kabupaten Karanganyar Solo (kampung halaman bapak) yang baru-baru ini diuji dengan nikmat sakit dan sempat diopname di RSUD Karanganyar. 

“Heni boleh ikut nggak Pak?”
“Ra sah, dirampungke wae tanggungan ne”
“Ya sudah”
“Waaahh, Heni buat kopi ya?”
“Hehe, kan ngelembur, mah wajib punya amunisi.”

……………………………………………………………………..

Ya, sekilas saja karena Bapak memang hanya mampir sebentar untuk melihat kondisi anak gadisnya. Alhamdulillah sempat bercerita tentang satu hal yang sedang dan akan direncanakan.

Alhamdulillah, disaat diri ini mulai membutuhkan kembali penyemangat (karena sedang sedikit pusing dengan penghitungan kadar suatu zat yang dianalisa dengan spektrofotometer UV-Vis) ada orang tercinta yang datang berkunjung… 

Alhamdulillah……..

Oohhh ppm,
Ooohhh µg/mL,
Oohhhh mg/L,
Oooohhhh, kadar boraks ku……

Hayuuukkk lembur lagi dan besok kita sama-sama melangkah konsultasi, hehe

Senin, 10 April 2017

Bekal Ilmu



Syukur Alhamdulillah Allah memberi kesempatan pada diri ini mendengar kajian tentang nikah yang disampaikan oleh DR. Syafiq Reza Basalamah, MA dari sebuah frekuensi radio dakwah syari’ah lokal yang berslogan “Dengan Syari’ah Hidup Menjadi Indah” 101,4 F.
Bismillahirrahmanirrahim……. 



Inilah poin-poin yang tak ingin terlupakan, oleh karenanya menyempatkan diri tuliskan ini sebelum mencoba kambali bangkit menyelesaikan tugas akhir. 

1.    Tujuan dari pernikahan

Ringkasnya yakni jangan sampai memiliki tujuan hanya sebatas untuk menuruti nafsu semata. Namun ada beberapa hal yang jauh lebih penting dari itu semua yakni:
a.      Memperbanyak umat Nabi Muhammad SAW
b.      Menyempurnakan keimanan, atau separuh agama
c.       Menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan

2.    Memilih pasangan

Bagi seorang laki-laki dapat memilih calon pasangan dari 4 hal yakni kecantikan, kedudukan, harta dan yang paling baik yakni dari agamanya.
Bagi seorang perempuan pun juga demikian.
Tiga hal selain agama akan luntur dimakan waktu, namun agama tidak dan Allah telah menjamin jika memilih karena hal ini maka akan beruntung.  

3.    Walimahan

Tentang hal ini sebisa mungkin untuk menghindari praktek-praktek yang tidak sesuai syari’at. Mengawali suatu kebaikan dengan keburukan, tak akan mungkin akan bisa terlaksana. Praktek walimahan yang berkembang di masyarakat sering tidak sesuai dengan tuntunan misalnya, dengan mengundang penyanyi yang minim dalam berpakaian, bercampur baur antara laki-laki dan perempuan, seringkali justru mengundang orang-orang kaya (yang sudah terbiasa makan makanan yang enak) bukan malah orang-orang miskin (dalam hal ini ustadz memberikan saran misalnya ingin mengundang keduanya maka lebih baik, karena pelaksanaan walimahan dapat dilaksanakan lebih dari 1 hari), membuat undangan (yang harganya mahal) yang ujung-ujungnya hanya berakhir di tempat sampah (dalam hal ini ustadz juga memberikan solusi misalnya saja membuat undangan dengan buku saku dzikir pagi dan petang atau kalender hijriah yang didalamnya dituliskan serta undangan walimahan. Hal ini dinilai jauh lebih besar kebermanfaatannya) dan contoh praktek-praktek walimahan lainnya. Maka perlunya mencari llmu sebelum menjalani.

4.    Prinsip-prinsip dalam pernikahan

Ringkasnya pula yakni bahwa pernikahan yang dibangun tanpa ilmu terkadang akan mengalami porak poranda kala badai rumah tangga sedang melanda. Oleh karenanya penting memahami prinsip dari sebuah pernikahan yang mengharapkan ridho Allah semata agar Allah ridho kepada pernikahan ini untuk bisa terajut kembali di Jannah-Nya nanti. Prinsip-prinsipnya yakni:
a.   Saling membutuhkan
b.   Saling berterima kasih 
c.   Saling melihat pada kelebihan bukan pada kekurangan pasangan
d.   Saling memaafkan
e.   Saling menutupi kekurangan
Pada poin ini bisa diambil beberapa contoh yakni: (khusus bagi para istri) untuk tidak curhat permasalahan rumah tangga kepada orangtua, namun bila memang memerlukan untuk curhat maka curhatlah pada orang yang berilmu, misalnya ustadz dll. Hal ini dikarenakan bila seorang istri (anak) menceritakan permasalahan rumah tangga pada orangtuanya maka pasti akan menghasilkan hasil yang bukan solusi, terkadang justru hanya semakin memperkeruh permasalahan. Hal ini disebabkan orangtua pasti akan mengedepankan perasaan mereka sebagai orangtua yang begitu mencintai putra-putrinya dibandingkan dengan mengedepankan logika mereka. 

Hal ini wajar karena, orangtua memiliki sifat sangat menyayangi buah hatinya. Namun perlu para istri (anak) ingat bahwa ketika akad telah terucap maka saat itu juga surge/neraka mereka terletak pada suaminya. Maka selesaikan permasalahan ini dengan suami atau jika memang membutuhkan saran maka datangi orang-orang yang berilmu. Sekali lagi karena jika curhat ke orangtua, terkadang justru memperkeruh suasana. Selain itu pula perlu diingat bahwa janganlah membuat mereka terbebani dengan permasalahan diri ini di masa-masa tuanya, kasihan. Beliau-beliau telah lama lakukan ini ketika anaknya belum dipersunting orang. Biarkan mereka beristirahat dari permasalahan pada masa tuanya. 

f.        Saling tarik-ulur

Logikanya yakni jika seutas tali sama-sama ditarik dari masing-masing ujungnya maka tali ini akan putus. Namun jika disaat salah satu ujung menarik, maka salah satu mengulur. Sehingga tali ini akan tetap kokoh. 

g.      Saling mengingatkan dalam kebaikan.


Demikian ringkasan isi kajian dari beliau. Meski belum terjabarkan dengan gamblang karena keterbatasan waktu, semoga bisa sebagai pengingat bagi diri ini khususnya.


 --------------------------------------------------------------------------------------------



#sehidup sesurga