Kau
Iya, kau
Kau, yang aku tak tahu siapa dirimu
Kau, yang aku juga tak tahu dimanakah
dirimu kini
Kau, yang masih menjadi misteri
hingga detik ini
Kau, yang aku yakini menjadi bagian
dari diriku, karena aku telah tercipta dari tulang rusukmu
Kau, yang telah ditakdirkan Allah
untuk menjemputku dalam indahnya balutan kasih suci nan murni
Kau, yang kuyakini sedang bersama-sama
berjuang memantaskan diri
Kau, yang kuyakini juga sama-sama
sedang menjaga hati
Ingin kukatakan sesuatu padamu,
Ketika Allah telah persatukan kita
nanti, aku mohon terangkanlah padaku apa-apa yang kau senangi dan juga apa-apa
yang tak kau sukai
Ini kuminta, karena sebelum ini hanya
ayah dan kakak ku lah laki-laki yang aku kenali dan aku pahami
Ketika kau bersamaku nanti, kaulah
laki-laki asing yang menjadi kunci surgaku nanti, bukan lagi terletak pada ibu
yang telah melahirkanku ini
Kau
Iya, kau
Kau, yang masih menjadi rahasia Illahi
Kau, yang akan mengisi sisa-sisa
kehidupan bersamaku nanti
Terangkanlah padaku apa-apa yang tak
kau sukai dan juga apa-apa yang tak kau senangi
Ini kuminta pada dirimu, karena ridho
Allah padaku terletak pada ridhomu
Ketaatan padamu lah yang menjadikan
ku bisa menginjakkan kaki di surga nanti
Kau, yang menjadi imamku nanti
Ingin kukatakan padamu sekali lagi
Aku sadar, aku telah tercipta dari
tulang rusuk mu yang bengkok
Jika ku berbuat salah nanti,
nasihatilah diri ini dengan halus cintamu dan sentuhan lembut kasih sayang mu
Ingatkanlah aku dengan lembut katamu
Ini kuminta padamu, karena akulah
tulang rusuk bengkok mu
Tulang rusuk yang bila kau paksakan
untuk lurus, maka aku akan patah, tapi bila kau biarkan semakin bertambah
bengkoklah diri ini
Ingatkanlah aku dengan hatimu
Ingatkanlah padaku akan janji-janji
Allah tentang surga nan abadi yang akan kita singgahi bersama nanti
Maka aku akan sadar akan khilafku ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar