Minggu, 17 Januari 2016

Teh VS Kopi

Kedua jenis minuman yang mengandung banyak kafein ini memang sudah menjadi bagian dari keseharian bagi banyak kalangan, mulai kalangan bawah, menengah hingga atas. Minuman yang tidak memandang strata penikmatnya. Berkat kecanggihan teknologi, kini banyak teknik-teknik baru dalam mengolah kedua jenis varietas unggulan negara ini hingga menghasilkan cita rasa yang beragam dan menambah kesan labih saat menikmati . 

Tapi, kali ini yang akan saya tuliskan disini bukan mengenai bagaimana teknologi pengolahan atau perkembangan terbaru kedua tanaman ini, namun lebih pada curhatan hati saya tentang salah satu dari mereka.
Hehe, dari awal kelihatan ilmiah banget, tapi ujung-ujungnya cuma curcel.
Yaeeelahhhh…

Oke, guys kita mulai curcel sesi pertama, tentang teh.
Konon katanya, orang-orang provinsi Jawa Tengah khususnya Solo dan provinsi Yogyakarta mempunyai kebiasaan unik setiap pagi hari, yakni minum teh. Itu pasti, pasti di setiap pagi. Ini sudah saya buktikan sendiri.
Senin pagi, teh.
Selasa pagi, teh.
Rabu pagi, juga teh.
Pokoknya setiap pagi di hari apapun itu pasti teh.
Pernah saya tanyakan ini kepada salah seorang penduduk tanah Solo,
“Budhe, kenapa ta nek pagi-pagi itu wong Solo senengane nek ngunjuk mesti ya teh?”
“Lha yo mbuh Hen, senengane pancen ngana kawit ndek mben.”
Hmmm, sesuatu yang telah menjadi budaya yang mendarah daging ternyata.

Oke, kita lanjut sesi curcel saya yang kedua, yakni tetang si hitam manis alias kopi.
Kebanyakan yang minum jenis minuman ini adalah para lelaki. Bila dibuat perbandingan dengan wanita yang senang mengkonsumsi kopi maka didapatkan sekitar 3:1, tapi perbandingan yang tuliskan ini  cuma kira-kira aja sih, hehe . Kalau saya jelas masuk dalam golongan yang satu ini. Yappz, golongan penikmat kopi. Saya mempunyai beberapa alasan kenapa saya lebih memilih menjadi anggota dari genk ini. 

Jreenggg -jreeeengggg …….

Pertama. Dibandingkan teh, menurut saya kopi adalah minuman yang membuat penikmatnya menjadi ketagihan. Abisnya, enak sih :D. Yang saya tahu dari hal ini, jelas karena kandungan kafein pada kopi lebih tinggi dari pada teh dan tentunya kafein ini memiliki efek membuat ketagihan. 

Kedua. Dibandingkan teh juga, kopi adalah sahabat setia untuk menemani begadang di malam hari. Tapi, eeiiits hati-hati. Jangan terlalu berlebihan yaa, karena bisa membuat mata kita menjadi tak mau merem alias nggak bisa tidur sama sekali. Hal ini pernah saya rasakan sendiri, saking nafsunya mau begadang, buat kopinya agak kurang perhitungan dalam penentuan komposisi antara gula dan kopinya, alias kebanyakan kopi dibanding gula nya. Tapi tetap saja saya babat habis dan tetap meninggalkan jelaganya meski pahit sebenarnya. Alhasil efek yang saya dapatkan benar-benar begadang hingga pagi menjelang. Meski tubuh ini meronta-ronta minta diistirahatkan, namun mata tetap saja ngeyel melek terus-terusan. Akhirnya cuma bisa gulang-guling dikasur tanpa sedikitpun bisa tidur. So, berlebihan memang tak baik, yang sedang-sedang saja yaa….

Yaappzz, itulah dua alasan saya kenapa saya mencintai si hitam manis alias kopi. Tapi kalau adanya teh (lebih-lebih kalau dibuatkan) sih tetap senang-senang saja, nggak bakal nolak kok, paling-paling yang saya sisakan cuma gelasnya, alias bakalan habis juga, hehe.

Tidak ada komentar: