Kedua jenis
minuman yang mengandung banyak kafein ini memang sudah menjadi bagian dari
keseharian bagi banyak kalangan, mulai kalangan bawah, menengah hingga atas.
Minuman yang tidak memandang strata penikmatnya. Berkat kecanggihan teknologi, kini
banyak teknik-teknik baru dalam mengolah kedua jenis varietas unggulan negara
ini hingga menghasilkan cita rasa yang beragam dan menambah kesan labih saat
menikmati .
Tapi, kali
ini yang akan saya tuliskan disini bukan mengenai bagaimana teknologi pengolahan
atau perkembangan terbaru kedua tanaman ini, namun lebih pada curhatan hati
saya tentang salah satu dari mereka.
Hehe, dari
awal kelihatan ilmiah banget, tapi ujung-ujungnya cuma curcel.
Yaeeelahhhh…
Oke, guys
kita mulai curcel sesi pertama, tentang teh.
Konon
katanya, orang-orang provinsi Jawa Tengah khususnya Solo dan provinsi
Yogyakarta mempunyai kebiasaan unik setiap pagi hari, yakni minum teh. Itu
pasti, pasti di setiap pagi. Ini sudah saya buktikan sendiri.
Senin pagi,
teh.
Selasa pagi,
teh.
Rabu pagi,
juga teh.
Pokoknya
setiap pagi di hari apapun itu pasti teh.
Pernah saya
tanyakan ini kepada salah seorang penduduk tanah Solo,
“Budhe, kenapa ta nek pagi-pagi itu
wong Solo senengane nek ngunjuk mesti ya teh?”
“Lha yo mbuh Hen, senengane pancen
ngana kawit ndek mben.”
Hmmm,
sesuatu yang telah menjadi budaya yang mendarah daging ternyata.
Oke, kita
lanjut sesi curcel saya yang kedua, yakni tetang si hitam manis alias kopi.
Kebanyakan
yang minum jenis minuman ini adalah para lelaki. Bila dibuat perbandingan
dengan wanita yang senang mengkonsumsi kopi maka didapatkan sekitar 3:1, tapi
perbandingan yang tuliskan ini cuma
kira-kira aja sih, hehe . Kalau saya jelas masuk dalam golongan yang satu ini.
Yappz, golongan penikmat kopi. Saya mempunyai beberapa alasan kenapa saya lebih
memilih menjadi anggota dari genk ini.
Jreenggg
-jreeeengggg …….
Pertama.
Dibandingkan teh, menurut saya kopi adalah minuman yang membuat penikmatnya
menjadi ketagihan. Abisnya, enak sih :D. Yang saya tahu dari hal ini, jelas
karena kandungan kafein pada kopi lebih tinggi dari pada teh dan tentunya
kafein ini memiliki efek membuat ketagihan.
Kedua.
Dibandingkan teh juga, kopi adalah sahabat setia untuk menemani begadang di
malam hari. Tapi, eeiiits hati-hati. Jangan terlalu berlebihan yaa, karena bisa
membuat mata kita menjadi tak mau merem alias nggak bisa tidur sama sekali. Hal
ini pernah saya rasakan sendiri, saking nafsunya mau begadang, buat kopinya
agak kurang perhitungan dalam penentuan komposisi antara gula dan kopinya,
alias kebanyakan kopi dibanding gula nya. Tapi tetap saja saya babat habis dan
tetap meninggalkan jelaganya meski pahit sebenarnya. Alhasil efek yang saya
dapatkan benar-benar begadang hingga pagi menjelang. Meski tubuh ini
meronta-ronta minta diistirahatkan, namun mata tetap saja ngeyel melek
terus-terusan. Akhirnya cuma bisa gulang-guling dikasur tanpa sedikitpun bisa
tidur. So, berlebihan memang tak baik, yang sedang-sedang saja yaa….
Yaappzz,
itulah dua alasan saya kenapa saya mencintai si hitam manis alias kopi. Tapi
kalau adanya teh (lebih-lebih kalau dibuatkan) sih tetap senang-senang
saja, nggak bakal nolak kok, paling-paling yang saya sisakan cuma gelasnya,
alias bakalan habis juga, hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar